Rabu, 27 Oktober 2010

Tugas Agama Mr ukat .

SUASANA PADA HARI KIAMAT


Kiamat merupakan kehancuran, kiamat berarti hancurnya alam semesta di muka bumi.Tidak ada satupun makhluk yang tersisa karena hancur totalnya seluruh alam semesta, yang berakhirnya alam dunia dan mulainya alam akhirat.
Saat-saat kiamat adalah saat dimana amal perbuatan manusia dipertanggung jawabkan, tidak ada satu orang pun yang dapat menghindari dari yang namanya hari kiamat. Pada saat Malaikat Israfil meniupkan sangkakala yang pertama, maka hancur totallah alam semesta, manusia-manusia berterbangan seperti kapas, gunung-gunung meletus, batu-batu besar berjatuhan, benda-benda langit berjatuhan ke bumi, planet-planet bertabrakan, manusia digoncangkan seperti debu.
Suasana mencekam dan menakutkan menghinggapi setiap pikiran manusia, hingga ibu-ibu melahirkan keguguran dan ibu-ibu yang menuntun bayi melepaskan anaknya, orang-orang seperti mabuk, karena goncangan yang teramat dahsyat dan mengerikan hingga para ulama pun menginginkan kematiannya tidak datang pada saat hari kiamat, lebih baik mati dalam keadaan tenang dari pada mati dan merasakan kengerian dan kesakitan yang amat sangat dahsyat.
Dan pada saat malaikat Israfil meniupkan sangkakala yang ke dua, semua makhluk yang bernyawa setelah mengalami kematian dibangkitkan kembali dan dan dihari itulah semua manusia dikumpulkan disuatu tempat yang luas untuk diberi keputusan oleh
ALLAH SWT tentang amalan-amalan yang telah dikerjakan ketika semasa hidupnya didunia baik amalan baik, maupun amalan buruknya selama hidup didunia, disitulah penentuan manusia digolongkan, ada golongan kiri dan ada golongan kanan. Sangat sedikit golongan kiri pada saat zaman nabi Muhammad SAW, tapi pada saat ini golongan kanan lah yang sangat sedikit, karena di zaman Rasulullah.
Dahulu belum marak kemaksiatan seperti sekarang, di zaman sekarang kemaksiatan sudah tidak dianggap suatu beban moral, dan yang melakukannyapun tidak merasa telah berbuat dosa. Tak ada satupun yang dirugikan ataupun diuntungkan pada saat perhitungan seperti yang tertuang didalam surah Al-zalzalah Ayat ke 7-8 yang artinya: "Barang siapa yang mengerjakan kebaikn seberat dzzarahnya pun, niscaya dia akan melihat balasannya, dan barang siapa yang mengerjakan kejahatan, seberat dzzarah pun, niscaya dia akan melihat balasannya pula". Hal ini takkan lepas dari apa yang telah mereka kerjakan selama didunia yang tertuang di surah Al-zalzalah ayat 6 yang artunya: "pada hari itu manusia keluar dari kuburnya dalam keadaan yang bermacam-mcam supaya diperlihatkan kepada mereka balasan pekerjaan mereka".